eksposbandung – Himbauan kepada warga kota Bandung agar menahan diri untuk tidak membuang sampah sembarangan selama libur panjang akhir pekan yang bersamaan dengan perayaan Iduladha 1446 H. Pasalnya, semua Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Bandung ditutup sementara untuk menjaga kebersihan dan kelancaran pengelolaan sampah.
Imbauan ini disampaikan secara langsung oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, yang meminta kepada warga untuk lebih peduli dalam mengelola sampah rumah tangga secara mandiri, terutama di tengah momentum libur dan perayaan kurban.
“Mulai Jumat siang ini, seluruh TPS dan TPA di Kota Bandung akan ditutup selama 24 jam. Kami harap warga bersabar, memilah sampah dari rumah masing-masing, serta menyimpannya dengan baik hingga layanan pengangkutan sampah kembali berjalan normal,” ucap Farhan.
Farhan menekankan betapa pentingnya pengelolaan dua jenis sampah yang memiliki potensi besar untuk mencemari lingkungan, terutama pada saat perayaan Iduladha, yaitu sampah organik dan sampah plastik.
Ia menjelaskan bahwa sampah yang dapat didaur ulang sebaiknya segera dipisahkan dan disalurkan ke lokasi-lokasi daur ulang yang kini telah tersedia di berbagai RW dan kelurahan. Sementara itu, untuk sampah organik yang belum dapat diproses secara langsung, disarankan untuk disimpan dalam wadah tertutup agar tidak menimbulkan bau atau menarik perhatian hama.
“Jangan sampai ada warga yang membuang sampah sembarangan ke jalan atau sungai. Ini bukan hanya soal kebijakan pemerintah. Perlu ada kesadaran kolektif dari masyarakat demi menjaga Bandung tetap bersih,” tegasnya.
Mengenai penggunaan kantong plastik, Farhan mengakui bahwa Pemerintah Kota Bandung belum mampu menerapkan larangan secara menyeluruh. Salah satu tantangannya adalah belum adanya alternatif plastik yang benar-benar efektif, terutama untuk rumah tangga dan pelaku usaha di pasar tradisional.
“Larangan penggunaan plastik belum bisa kita berlakukan penuh saat ini. Kami masih mencari opsi terbaik untuk mengganti fungsi plastik secara luas. Tapi tentu saja, pengurangan penggunaan plastik menjadi prioritas dalam manajemen lingkungan jangka panjang,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sampah plastik tetap menjadi salah satu penyumbang utama beban TPA di Bandung karena karakteristiknya yang sulit terurai.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, puncak perayaan Iduladha diperkirakan akan menyebabkan peningkatan volume sampah organik, terutama dari pemotongan hewan kurban. Oleh karena itu, Farhan mengajak seluruh masyarakat Kota Bandung untuk lebih aktif berperan dalam mengurangi timbulan sampah mulai dari rumah.
“Kota Bandung yang bersih dan sehat tidak bisa terwujud hanya lewat aturan atau kebijakan dari pemerintah. Kuncinya adalah peran aktif dan kesadaran setiap warga untuk mengelola sampah dengan lebih baik,” ucap Farhan.
Menurut pendapatnya, penutupan sementara TPS dan TPA diharapkan oleh Pemkot Bandung agar momen Iduladha juga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk lebih menyadari pentingnya pengelolaan sampah yang berbasis rumah tangga.
“Kalau kita semua disiplin, insyaallah Bandung bisa semakin bersih, nyaman, dan sehat,” tandasnya.