Setelah Aktivitas di Gunung Kuda Tutup 40 Persen Warga Dukupuntang Cirebon Terancam Nganggur

eksposbandung – Penutupan kegiatan pertambangan di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat yang selama ini bergantung pada kehidupan di daerah tersebut.

Penutupan tambang tersebut dilaksanakan setelah terjadinya longsor yang mengakibatkan 21 orang meninggal dunia dan 11 orang lainnya mengalami luka pada hari Jumat (30/5/2025). Empat orang lainnya masih belum ditemukan.

Ancaman penutupan ini menimbulkan kecemasan di kalangan warga yang selama ini bergantung pada sektor tambang batu alam.

Kuwu Bobos, Maman Kardiman, menyatakan bahwa mayoritas penduduk di daerah Dukupuntang bergantung pada kegiatan pertambangan, khususnya batu alam yang berasal dari Gunung Kuda.

“Ya soal seberapa banyak warga yang menggantungkan dirinya sebagai pekerja tambang batu, kurang lebih kira-kira 30 persen sampai 40 persen itu bergantung dari batu alam,” ungkap Maman.

Menurut pendapatnya, penutupan tambang akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat.

Sejumlah warga berprofesi sebagai kuli, pengangkut, serta penjual batu alam yang berasal dari Gunung Kuda.

“Kalau dampaknya penutupan proses penambangan di Gunung Kuda, pasti ada. Karena di situ banyak pekerja juga, dari mulai kuli sampai penjualan itu bergantung di Gunung Kuda,” ujarnya.

Ia telah mulai menerima keluhan dari warga yang merasa khawatir akan kehilangan pekerjaan. Pemerintah desa juga telah menyiapkan langkah alternatif berupa alih profesi.

“Kalau sudah mendapatkan keluhan menganggur, ya kemungkinan kalau sampai tutup total ya apa boleh buat. Paling nanti dari pemerintah desa menyarankan untuk alih profesi,” ungkapnya.

Sektor pertanian dianggap sebagai alternatif, meskipun Maman mengakui bahwa tidak semua warga siap untuk beralih.

Maman berharap tambang-tambang lain yang masih beroperasi tidak ditutup, sehingga sebagian warga tetap dapat memiliki pekerjaan.

“Kalau misalnya Gunung Kuda saja yang ditutup, mudah-mudahan nanti yang lain tidak ditutup. Tapi kalau ditutup semua, ya dampaknya besar sekali,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *