Proyek Flyover Nurtanio Molor, Warga Terdampak

eksposbandung – Pemerintah belum merampungkan proyek Flyover Nurtanio di Kota Bandung hingga pertengahan Juni 2025. Bukannya mengurai kemacetan, jalan layang sepanjang 550 meter itu justru memperparah lalu lintas di Jalan Abdul Rahman Saleh dan Jalan Garuda. Warga dan pengendara mengeluh karena jalan menyempit, penuh debu, dan macet parah setiap pagi dan sore.

Suara Warga: Macet, Debu, dan Jalan Rusak

Aziz, salah satu warga yang tinggal di sekitar lokasi proyek, merasa terganggu dengan kondisi jalan yang macet dan sempit.

“Proyek ini sudah berjalan lebih dari satu tahun. Awalnya katanya selesai akhir 2024, tapi sampai sekarang masih kacau. Harapannya sih cepat selesai, biar nggak macet lagi,” ujar Aziz.

Yuyun, warga lainnya, mengeluhkan kerusakan jalan akibat kendaraan berat yang terus berlalu-lalang selama proyek berlangsung.

“Gak selesai-selesai dari Januari tahun kemarin. Dampaknya macet banget, pagi siang sore. Jalan juga hancur. Warga cuma ingin ini cepat selesai,” keluhnya.

Target Molor, Warga Minta Kepastian

Pemerintah memulai pembangunan Flyover Nurtanio pada Januari 2024 dan menargetkan rampung pada November 2024. Namun, pembebasan lahan yang berjalan bersamaan dengan konstruksi membuat proyek senilai Rp63 miliar ini tertunda hingga kini. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional sempat mengubah target penyelesaian menjadi Mei 2025, tetapi mereka gagal merealisasikannya.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menilai proyek tersebut sebagai “misteri” karena tak menunjukkan kemajuan berarti. Ia menyebut Pemkot Bandung akan segera meminta klarifikasi kepada pemerintah pusat sebagai pihak yang bertanggung jawab atas proyek itu.

“Ada satu titik di Kota Bandung yang sampai sekarang masih misterius kenapa tidak diselesaikan, yaitu jembatan layang di daerah Nurtanio,” ujar Farhan, Senin (16/6).

Farhan menegaskan, masyarakat tidak peduli siapa yang berwenang. Mereka hanya ingin proyek segera selesai. Ia juga menolak untuk lepas tangan meskipun proyek berada di bawah kewenangan pemerintah pusat.

“Untuk itu, nanti hari Kamis saya akan menghadap pemerintah pusat untuk menanyakan apakah proyek ini akan diselesaikan atau tidak. Kalau mau diselesaikan, kapan?” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *