Kabar Terkini! Priguna Kumpulkan Sisa Obat Bius Sebelum Suntik Korban

eksposbandung – Rachim Dinata Marsidi selaku Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung ,menerangkan bahwa modus yang digunakan oleh dokter residen Priguna Anugerah Pratama (PAP) dalam melakukan aksi pemerkosaan terhadap seorang pendamping pasien. Seperti telah diberitakan sebelumnya, PAP membius korban sebelum melancarkan perbuatannya.

Rachim menegaskan bahwa pihak rumah sakit telah memberlakukan prosedur ketat dalam pengelolaan obat-obatan farmasi. Obat bius yang diambil dari ruang penyimpanan wajib dikembalikan dalam jumlah yang sama seperti saat dikeluarkan.

Namun, pelaku disebut mengumpulkan sisa-sisa obat bius yang sebelumnya telah digunakan untuk pasien lain tanpa sepengetahuan rumah sakit.

“Nah, yang dilakukan oknum ini adalah dia mengambil sisa-sisa dari yang sudah dimasukkan ke pasien. Misalnya, ada dari sisa setengah cc atau 1 cc diambil, jadi punya sendiri akhirnya,” terang Rachim dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Senin (21/4/2025).

“Jadi selama ini pengawasan berjalan dengan baik, sampai terjadinya kejadian ini, ini mungkin karena ini tindakan kriminal murni,” sambungnya.

Kronologinya berawal pada 17 Maret 2024, ketika seorang pasien datang ke rumah sakit membutuhkan darah. Pelaku lalu mendekati anak pasien dan meminta darah korban untuk dilakukan crossmatch.

Pada 18 Maret 2024 jam 01.00 dini hari, pelaku membawa korban ke sebuah ruang kosong, lalu melancarkan aksinya.

Rachim menjelaskan bahwa pelaku memang sudah merencanakan aksi tersebut. Terlihat dari modus yang dilakukannya meminta darah dari anak pasien.

Padahal, biasanya darah akan diambilkan di bank darah rumah sakit terlebih dahulu, sebelum pihak keluarga memberikan darah atau mencarikan donor.

“Kami biasanya ngambil dari bank darah kami, nanti kalau kosong, saya meminta yang bersangkutan atau keluarganya untuk diambil darahnya. Nah, mungkin ini oknum membujuk supaya mengatakan dokter akan membantu membawakan, mengambil darah, sebenarnya kalau ini dilihat dari caranya membujuk ini sudah direncanakan,” jelas Rachim. “Dia dibawa ke ruang yang sedang tidak difungsikan karena sedang dalam perbaikan,” tandasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *