eksposbandung – GmnI Bandung adakan kajian ulas Sejarah R.A Kartini yang bertempat di Aula Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung pada Kamis, (24/04/2025).
“ Tujuan dari agenda diskusi kali ini ialah untuk melihat kembali sejarah tentang bagaimana perjuangan perempuan yang di inisiasikan oleh R.A kartini di Indonesia, kita ingin mengulas lebih jauh tentang relevansi nilai perjuangan yang pernah dilakukan oleh beliau. Karena dirasa gerakan perempuan di Indonesia hari ini lebih mengacu kepada gerakan barat”, beber Halim Mulia selaku Ketua GMNI Bandung.
Acara tersebut dihadiri oleh 2 narasumber yaitu salah satu dosen Fakultas Hukum Unpas ( Universitas Pasundan ), Leni Widi Mulyani, S.H., M.H. dan KPM Dewi Sartika, Santi Safitri, S.Sos.
Sejumlah mahasiswa, aktivis perempuan lainnya bahkan beberapa dosen turut hadir sebagai peserta dalam agenda kajian tersebut
“ Saya percaya bahwa semangat Kartini untuk pendidikan, kesetaraan, dan pemberdayaan perempuan diperlukan dalam menghadapi masalah kontemporer seperti kesenjangan gender, kekerasan terhadap perempuan, dan akses terhadap peluang yang setara.” Ujar Chaca selaku Kabid Sarinah GMNI Bandung.
Salah satu fokus utama Kartini adalah pendidikan, yang harus diprioritaskan sebagai alat untuk memberdayakan perempuan. Wanita yang menerima pendidikan yang baik memiliki kapasitas yang lebih besar untuk berkontribusi dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, politik, dan sosial.
“Mari kita bersama-sama memperjuangkan nilai-nilai emansipasi wanita, tidak hanya sebagai penghormatan kepada Kartini, tetapi juga sebagai langkah nyata untuk masa depan yang lebih baik bagi semua perempuan di Indonesia.” Pungkas Halim Mulia saat wawancara oleh tim eksposbandung.