eksposbandung – Kota Bandung tengah mengalami anomali beras. Meski musim panen raya mencatat kondisi surplus, harga di pasar tradisional justru naik dan stok menipis.
Kondisi yang tak biasa ini membuat para pedagang mengaku bingung.
Seharusnya, saat panen raya dengan stok beras melimpah, harga di pasar tradisional turun.
Namun faktanya, harga tetap tinggi dan stok mulai berkurang, terutama di pasar tradisional.
Ombudsman RI mengungkap kondisi anomali ini, meski Indonesia mencatat surplus beras 3,6 juta ton pada pertengahan tahun.
Baca Juga: Kasus Chikungunya Terbanyak di RI, Jawa Barat Teratas
Kelangkaan dan harga tinggi tetap terjadi di pasar ritel modern maupun pasar tradisional.
“Iya kenaikannya karena dari petaninya naik, sehingga mengakibatkan harga di pedagang juga menjadi naik dan stok juga menipis,” ungkap pedagang beras di Pasar Ciwastra, Undang Surajudin (49).
Ia menyebut harga beras premium kini dibanderol Rp 16.500–17.500 per kilogram, naik bertahap Rp 1.000–1.500 per kilogram sejak dua bulan terakhir.
“Kalau beras medium saat ini Rp 15 ribu per kilogram, asalnya hanya Rp 13.500 sampai Rp 14 ribu per kilogram, tetapi saya ngambil untungnya juga tidak gede, masih sangat wajar,”ucapnya.

Dia mengaku belum mengetahui penyebab pasti anomali beras, tetapi kondisi ini memang terjadi. Beberapa pedagang di Pasar Ciwastra juga mengalami hal serupa.
“Untuk stok kalau saya memperhatikan masa expired, jadi belinya pas mau habis, baru belanja karena berdasarkan pengalaman kan daya belinya juga gak terlalu tinggi makanya saya mengubah pola pembelanjaannya,” ungkap Undang.
Ia mengatakan biasanya mengambil stok beras dari pasar induk, tetapi kini stok terbatas karena omzet penjualan menurun sejak anomali beras terjadi.
“Jelas sedikit menurun saya dengar di tempat lain juga sama menurun. Saya menurun sekitar 15 sampai 20 persen, ini perkiraan saya. Sehari hanya dua karung (terjual), biasanya bisa sampai 1 kuintal. Di sini kan karena persaingan banyak ya begitu lah kondisinya,” ujarnya.
Pedagang beras Aisyah (65) menyebut harga beras medium dan premium naik sekitar Rp 1.000 per kilogram sejak dua bulan terakhir, sementara pasokan mulai berkurang.
“Pasokan menipis sejak dua bulan yang lalu, saya dapat pasokan dikirim dari pabrik dan penggilingan di Jawa. Biasanya bisa jual 5 karung sehari, sekarang satu karung juga enggak,” tandas Aisyah.