Warga Lebaksari Protes, Tuntut Solusi Banjir Pemkab Bandung Barat

eksposbandung – Warga Kampung Lebaksari, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, kembali melayangkan protes terhadap pemerintah daerah. Mereka menuntut solusi nyata atas banjir tahunan yang merendam wilayah sejak 2019.

Banjir Tahunan Sejak 2019 Picu Kemarahan Warga

Warga menuding Pemkab Bandung Barat tak kunjung memberikan langkah konkret untuk mengatasi banjir. Puluhan rumah terendam setiap tahun akibat luapan irigasi yang menyempit, diduga imbas proyek kereta cepat.

Spanduk Protes di Jalan Menuju Kantor Pemkab

Sebagai bentuk kekecewaan, warga memasang spanduk bernada sindiran dan tuntutan di jalur utama menuju kantor Pemkab. Aksi ini mereka lakukan agar pemerintah segera turun tangan.

Baca Juga: Bendera One Piece di GBLA Saat Persib Berjuang Menang

Dampak Banjir Melumpuhkan Akses dan Aktivitas

Banjir terbaru terjadi pada 15 Maret 2025. Luapan sungai merendam 48 rumah, memutus jalur Padalarang–Cisarua, melumpuhkan akses ke kantor Pemkab, dan membanjiri sentra kuliner di bahu jalan.

“Kalau hujan turun, pasti di sini banjir akibat luapan sungai. Kenaikan muka air tergantung derasnya hujan. Kalau lama bisa sampai 2 meter. Kemarin saja hujan sebentar sudah naik ke jalan,” kata Enok Siti Aminah (65).

Janji Pemerintah dan PT KCIC Tak Kunjung Terpenuhi

Enok menegaskan, pemerintah hanya pandai berjanji tanpa aksi nyata. Sejak banjir pertama pada 2019, Pemkab Bandung Barat berjanji menuntut PT KCIC mengganti kerugian dan mengeruk sungai, namun tak ada realisasi.

“KCIC juga janji beri kompensasi karena banjir ini salah satunya akibat proyek mereka. Sampai sekarang gak ada,” ujarnya.

Dalih Minim Anggaran Jadi Sorotan

Warga geram karena Pemkab kembali berdalih minim anggaran. Menurut mereka, anggaran tersedia untuk konser musik, kunjungan luar daerah, dan rapat di hotel, tetapi tidak untuk pengerukan sungai.

Tata Kelola Pengairan Buruk Jadi Akar Masala

Agusni (63) menilai, buruknya tata kelola pengairan menjadi penyebab utama banjir. Seluruh limpasan dari perkantoran Pemkab, Kampung Kiara Payung, dan Kebon Kalapa mengalir ke gorong-gorong kecil di Lebaksari yang sudah dangkal.

Desakan Penanganan Cepat dan Peran Gubernur Jabar

Warga mendesak pemerintah segera mengangkat sedimentasi sungai sebagai solusi jangka pendek. Mereka juga meminta Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, turun tangan mengingat lokasi banjir berada di jalur provinsi.

“Kita sudah ganti tiga kali bupati, tapi tidak ada penanganannya,” tegas Agusni.

Baca Juga: Remaja Tewas Ditusuk di Bandung, 3 Tersangka Ditetapkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *