100 Hari Farhan-Erwin, Anggota DPRD: Hingga Saat Ini Belum Ada yang Bisa Diunggulkan

eksposbandung – Anggota Komisi III DPRD Kota Bandung, Andri Rusmana, memberikan catatan mengenai 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan dan Erwin.Andri menilai bahwa sejak memimpin, Farhan dan Erwin belum banyak melakukan terobosan terkait program kerja yang menjadi janji politik mereka.

“Jadi 100 hari kerja sekarang ini belum maksimal memenuhi rasa kepuasan masyarakat terhadap kinerja wali kota dan wakil wali kota. Namun, ini bahan evaluasi bagaimana selanjutnya fokus kepada penyelesaian yang instan bisa langsung dirasakan hasilnya,” ucapnya, Sabtu (31/5/2025).

Andri turut mengupas mengenai tagline Farhan-Erwin, yang berbunyi ‘Bandung Utama’ saat mereka mencalonkan diri di Pilkada Kota Bandung 2024. ‘Bandung Utama’ adalah akronim yang dituangkan dalam visi-misi Farhan-Erwin, yaitu Mewujudkan Kota Bandung yang Unggul, Terbuka, Amanah, Maju, dan Agamis melalui pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan serta berkelanjutan dalam mendukung pembangunan nasional.

“Sekarang perihal unggul, saya rasakan belum ada yang bisa diunggulkan dari pendahulunya terhadap kinerja 100 hari kepemimpinan wali kota dan wakil wali kota sekarang. Coba tanya masyarakat luas apa yang sudah dirasakan selama 100 kepemimpinan wali kota dan wakil wali kota terpilih ini? Masyarakat akan jujur apa yang mereka sampaikan sesuai apa yang mereka rasakan kalau memang sudah ada perubahan pasti akan bilang, kalau belum pasti akan bilang belum ada perubahan,” ungkapnya.

Kemudian mengenai program ‘Terbuka’, Andri berharap agar Farhan dan Erwin dapat membuka Pendopo Kota Bandung untuk menerima pengaduan dari masyarakat. Dengan demikian, warga dapat dengan bebas menyampaikan semua permasalahan yang mereka hadapi dan mendapatkan solusi dari pemerintah.

“Semacam membuka aspirasi langsung dari masyarakat, baik berupa bantuan penyelesaian masalah atau pun masukan masukan dari masyarakat dalam melakukan pembangunan Kota Bandung ke depan. Hal ini belum terlaksana, karena mungkin waktunya habis oleh berbagai acara seremonial yang dampaknya kurang secara luas dirasakan oleh masyarakat. Jadi keterbukaan itu belum terlaksana dengan baik,” ujarnya.

Selanjutnya mengenai visi ‘Amanah’, Andri sebenarnya berharap bahwa program ini dapat menjangkau isu-isu mendasar yang dihadapi masyarakat di Kota Bandung. Ketika Farhan dan Erwin menemukan masalah di lapangan, ia ingin agar permasalahan tersebut dapat diselesaikan segera.

“Sehingga amanah dalam menjalankan program programnya. Seperti membawa anak jalanan ke tempat rehabilitasi, terus dididik dan dilatih lalu disalurkan untuk bekerja sampai mendapat penghasilan. Hal ini bentuk amanah yang diperlukan dapat menyelesaikan masalah sampai berhasil,” ucapnya.

Mengenai visi ‘Maju’, Andri mengungkapkan bahwa saat ini belum ada indikasi kemajuan di Kota Bandung dalam 100 hari kerja Farhan-Erwin. Contohnya, penyelesaian masalah kemacetan, banjir, dan transportasi umum masih belum menunjukkan perbaikan yang signifikan.

“Nah hal ini harus menjadi motivasi dan kinerja yang cepat, tidak lagi hanya menunggu dan menunggu, konsep dan konsep tanpa adanya action yang nyata. Apabila tidak dilakukan, bukannya maju, malah akan mundur tidak ada kemajuan,” tegas andri.

Selanjutnya mengenai visi ‘Agamis’, Andri menyampaikan bahwa beberapa program telah berjalan dan layak untuk diapresiasi. Namun, masih terdapat janji kampanye yang sampai sekarang belum terdengar realisasinya, sehingga hal ini perlu dievaluasi kembali.

“Dengan adanya janji kampanye misalnya rumah tahfidz, sampai saat ini belum terdengar sudah terwujud oleh Pemerintah Kota Bandung. Ke depan harus lebih fokus lagi dalam mewujudkan janji dan program program kampanye,” ujarnya.

Andri menyatakan bahwa untuk mewujudkan kota yang nyaman, dukungan dari pembangunan infrastruktur yang memadai sangatlah penting. Sayangnya, hingga 100 hari kerja, Farhan-Erwin belum menunjukkan langkah signifikan dalam bidang ini karena masih terdapat banyak jalan yang rusak serta masalah banjir.

“Sampai 100 hari kerja ini tidak ada usaha perbaikan yang signifikan terhadap jalan-jalan dan banjir di Kota Bandung sangat memprihatinkan. Adapun hanya menambal jalan-jalan bolong, itu pun tidak bertahan lama dengan adanya hujan rusak kembali bolong,” ujarnya.

“Dan fokus juga terhadap pembangunan jangka panjang mau membangun apa. Contoh masih ada beberapa dinas yang tidak memiliki gedung sendiri, hal ini dalam memaksimalkan pelayanan dan kinerja maka harus bisa diwujudkan di dalam kepemimpinan sekarang,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *